Dibalik Gelapnya Malam

suatu hari ketika semua orang melepaskan kepenakan dalam kehidupan,dan memasrahkan hidupnya kepada Tuhan YME,terdengar suara dengungan motor seorang anak yang memecahkan kesunyian malam.malam yang sunyi disepak dengan nada yang amburadul dari suara mesin motor.

suara yang cukup mengagetkan dalam sunyinya malam tepat pukul 02.00 dini hari.dengan suara yang keras ia menancapkan gas motor tersebut seolah-olah jalan itu milik empunya.dengan nada gersang knalpot itu menolak tuk diajak keluar.
knalpotpun menjadi saksi bisu dalam kegelapan malam itu.Anak yang bergadang tersebut mengajak motornya tuk keliling dunia malam tuk sejenak.diapun keluyuran dan memanjakan dirinya dalam malam itu.

sekitar 30 menit dia memanjakan pikiranya, kmudian pulang ke rumah tuk melepas lelah di rumahnya.tanpa di sangka,ayah dari anak tersebut telah menunggu nya di ruang tamu.dengan nada garang dia menanyai anak tersebut,percekcokanpun kembali terjadi.sampai-sampai gelapnya malam tak menjadi pembatas mereka beradu argumen.

malam itu serasa panas,dia di marahi oleh ayah nya,ayahnya yang merasa tidak dapat mendidiknya merasa malu akan kegiatan anak tersebut.Sang ayah pun menangis dengan nada yang sangat mengharukan,dengankatap-kata penyesalan akan didikan nya itu.
saking panasnya sang ibu pun tak kuasa melihat percekcokan itu terjadi,sang ibu membela anaknya dan sang ayahpun tetap memarahi anak itu.karena tidak dapat dikendalikan lagi sang ibupun keluar, dan lari dimalam yang sunyi itu.
dengan keadaan ibu yang pergi tanpa diduga duga sang ayah pun segera diam dan cepat menyusul istri nya.dengan keadaantersebut makin membuat hati ayah agak dingin,dan ayahpun menangis.melihat sang ayah menangis, sang kakakpun datang tuk mendamaikan suasana.dia menyuruh adik nya itu untuk meminta maaf kepada ayah tercintanya.dengan perasaan haru dan tersayat hati ayahnya pun memaafkannya.
merekapun telah menyelesaikan percekcokan pada malam itu,ayahnya pun mengancam apabila dia keluar lagi akan di tindak oleh ayahnya.sampai sekarang anak itu merasa sopan akan ayahnya,dan tidak pernah keluyuran sebagaimana setiap harinya itu.